Cara Menghitung RAB Kasar (Lengkap)

Cara Menghitung Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kasar

Dapatkan gambaran awal biaya proyek Anda, dimulai dari analisis lahan hingga total estimasi.

1

Memahami Potensi Lahan Anda

Setiap lahan memiliki aturan mainnya sendiri yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Memahami ini adalah fondasi dari seluruh perencanaan. Tiga peraturan utama yang perlu Anda ketahui adalah:

  • KDB (Koefisien Dasar Bangunan): Ini adalah persentase maksimal dari luas lahan yang boleh dijadikan "jejak" atau tapak bangunan lantai 1. Tujuannya adalah untuk menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) sebagai area resapan air.

    Contoh: KDB 50% pada lahan 200 m² berarti luas lantai 1 Anda tidak boleh lebih dari 100 m².

  • KLB (Koefisien Lantai Bangunan): Ini adalah angka pengali yang menentukan total luas kumulatif dari semua lantai yang diizinkan. Ini mengatur kepadatan dan "volume" bangunan.

    Contoh: KLB 1.2 pada lahan 200 m² berarti total luas bangunan (lantai 1 + 2 + dst.) tidak boleh melebihi 240 m².

  • GSB (Garis Sempadan Bangunan): Ini adalah jarak minimum bangunan dari batas lahan (biasanya batas jalan). Tujuannya untuk keserasian lingkungan, keselamatan, dan ruang untuk infrastruktur publik.

    Contoh: GSB 4m berarti bangunan Anda harus mundur 4 meter dari batas depan lahan.

2

Menerjemahkan Kebutuhan Menjadi Luas

Setelah mengetahui batasan dari pemerintah, sekarang saatnya menerjemahkan kebutuhan ruang Anda (jumlah kamar tidur, ukuran ruang keluarga, dll.) menjadi angka luas bangunan (m²), sambil memastikan angka tersebut tidak melanggar aturan KDB dan KLB dari Langkah 1.

Contoh Skenario:
Dari lahan 200 m² dengan batas KDB 100 m² dan KLB 240 m², Anda memutuskan ingin membangun rumah dengan:

  • Luas Lantai 1: 90 m² (Memenuhi syarat < 100 m² KDB)
  • Luas Lantai 2: 90 m²
  • Total Luas Bangunan: 180 m² (Memenuhi syarat < 240 m² KLB)
3

Menghitung Biaya Konstruksi Fisik

Ini adalah inti dari biaya pembangunan, mencakup material dan upah kerja. Kami mengkategorikannya berdasarkan harga per meter persegi, yang didapat dari **nilai historis proyek-proyek yang pernah kami kerjakan**.

Contoh Perhitungan (Kualitas Menengah):

180 m² x Rp 7.000.000 = Rp 1.260.000.000

4

Menghitung Biaya Jasa Profesional

Biaya konstruksi fisik belum mencakup biaya jasa untuk perencanaan dan legalitas. Ini adalah investasi penting untuk memastikan bangunan Anda aman, fungsional, dan legal.

A. Biaya Desain Arsitek (Estimasi 3%):

Mencakup pembuatan gambar kerja, visualisasi 3D, hingga detail teknis. Persentase dihitung dari biaya konstruksi karena semakin kompleks bangunan, semakin rumit pula perencanaannya.

3% x Rp 1.260.000.000 = Rp 37.800.000

B. Biaya Pengurusan Izin (Estimasi 1%):

Mencakup jasa pengurusan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) dan perizinan terkait lainnya. Ini untuk memastikan proyek Anda sesuai dengan hukum yang berlaku.

1% x Rp 1.260.000.000 = Rp 12.600.000

5

Menjumlahkan Total Estimasi Awal

Dengan menjumlahkan semua komponen, Anda mendapatkan gambaran biaya awal yang lebih komprehensif. Angka inilah yang menjadi dasar untuk diskusi budget lebih lanjut.

Total = Biaya Konstruksi + Biaya Desain + Biaya Izin

Rp 1.260.000.000 + Rp 37.800.000 + Rp 12.600.000 =

Rp 1.310.400.000

Kalkulator Estimasi RAB Kasar

Masukkan data Anda untuk mendapatkan simulasi biaya.

Hasil Estimasi

Batas Maksimal Peraturan:

-

Biaya Konstruksi: -

Biaya Desain (3%): -

Biaya Perizinan (1%): -

Total Estimasi: -